Dream
It's a very strong memories about Mr. Sukarno, who once said if we want to dream. you must had a dream as high as sky, if you fall, you will be fall into the stars. That's a very meaningful word, a word would make everyone who read it must dream as high as they can and as soon as they can.
Remember this story? The story of sahabah which make a
Majlis(meeting) in hijr Ismail, unpredictable Majlis, A historic Majlis. The
Majlis Attended by four young man which at that time is still underestimated
because of they experiences are still a bit.
They were Abdullah
ibn Umar,Abdullah ibn Zubair, Urwah ibn Zubair, and Mush’ab ibn Zubair.
The Majlis held with uniquely method, One of them started
the Majlis by saying “Tamannaw” which the meaning were everyone must make hope,
make a wish, make a dream. Yeah you right, this Majlis was Majlis of
dream,Majlis of hope,Majlis of wish.
And then the four young man told their dream, The Majlis
began with Abdullah Ibn Zubair word, " I Want To be a ‘Khalifah’."
MashaaAllah, Young
people who want to be Khalifah. From a young age have been thinking ideals and a great responsibility.
The next turn was Urwah bin zubair , he said " i want
to become a person where this peoples get the knowledge."
What a glorious dream, a young man want to be ‘ulama’, a
great ulama.
And then Mush’ab bin Zubair said his dream, " I want to
be a leader of Iraq and marry Aisyah binti Thalhah and Sukainah binti Husain
."
Look ! He make two wishes at once, being a leader in iraq
and marry two women, whom were the two daughter of two Rasulullah Sahabah .
And the last one, a dream of Abdullah Ibn Umar, he said
" I wish Allah forgives me."
Time had flying away. Hijr Ismail has witnessed that honest dream
what their saying turns out God convey through they
destiny.
Abdullah bin
Zubair really became Khalifah for about nine years, ‘Urwan really become great ulama in Medina,
and Mush’ab really become a leader of Iraq and could marry with marry Aisyah binti Thalhah and Sukainah
binti Husain.
MashaaAllah... The power of will, dream and hope are granted
by ALLAH S.W.T. . Allah orders it become true.
Desire which we had not seen was the dream of Abdullah ibn
Umar.It had become real yet. Allah always
keeps every secret. Had Allah forgiven Abdullah Ibn Umar like said before? However,
Imam Adz Dzahabi rahimahullah writes his belief that Allah had forgiven Abdullah Ibn Umar as like as his dream.
Aamiin.
MashaaAllah, we already get beautiful knowledge (Hikmah) again,which
a lot of people do not realize and often forget it. Hopefully , form this
article many people can get knowledge and inspire thing. Aamiin..
...................................................................................................................................................................
Ingat betul kata pak Karno , mimpi itu harus setinggi langit , jika jatuh nanti paling diatas bintang-bintang. Sebuah kata-kata penuh makna, yang membuat pembacanya harus bermimpi sedini dan setinggi mungkin.
Ingat kisah ini ? Kisah sahabat yang membuat pertemuan yang
tiada disangka-sangka, sebuah pertemuan bersejarah, Hijr Ismail menjadi tempat
sekaligus saksi sejarahnya. Dihadiri oleh empat orang pemuda yang kala itu
masihlah dipandang remeh karena belum bisa melakukan apa-apa.
Pemuda-pemuda ini adalah Abdullah ibn Umar , Abdullah ibn Zubair, Urwah ibn Zubair , dan
Mush’ab ibn Zubair.
Majelis itu dilakukan dengan cara yang unik, salah seorang
dari mereka membukanya dengan mengucapkan Tamannaw, Tamannaw, Tamannaw yang artinya berharaplah,beharaplah,berharaplah.
Ya ini adalah majelis harapan, majelis mimpi , majelis asa, majelis cita-cita.
Singkat cerita keempat pemuda itu mengutarakan mimpinya , Majelis
ini dimulai dengan kalimat Abdullah bin Zubair, “Saya ingin kekhilafahan.”
Masya Allah... Anak muda yang ingin menjadi khalifah. Sejak
muda telah berfikir cita-cita dan tanggung jawab yang besar.
Selanjutnya Urwah bin
zubair berkata, “Saya ingin menjadi tempat masyarakat ini mengambil ilmu.”
Keinginannya sangat mulia, ingin menjadi seorang ulama, seorang
ilmuan besar.
Kemudian Mush’ab bin Zubair pun menyampaikan keinginannya,
”Saya ingin menjadi Amir Iraq dan menikahi Aisyah binti Thalhah dan Sukainah
binti Husain.”
Lihatlah! Mush’ab bercita-cita dua hal sekaligus: menjadi
pemimpin di Iraq dan menikahi wanita sholihah yang sangat cerdas dan cantik di
zamannya. Keduanya putri dari sahabat-sahabat Nabi shalallahu alaihi wassalam.
Terakhir, sebuah asa disampaikan Abdullah bin Umar, “Aku
ingin Allah mengampuniku.”
Sebuah pinta yang terkesan sederhana, tapi sesungguhnya
bermakna sangat dalam dan didamba tiap insan bertaqwa.
Detik demi detik berganti. Waktu pun berlalu. Hijr Ismail
menjadi saksi bahwa cita-cita tulus yang mereka katakan ternyata Allah
sampaikan pada takdirnya.
Abdullah bin Zubair benar-benar menjadi khalifah selama
kurang lebih sembilan tahun. ‘Urwah sungguh menjadi ulama besar di Kota
Madinah. Banyak sanat hadits darinya yang diambil dari ‘Aisyah binti Abu Bakar,
Ummul Mu’minin yang merupakan bibinya. Mush’ab pun benar menjadi pemimpin di
Iraq dan bisa menikahi dua wanita sholihah yang sangat cerdas dan cantik
tesebut.
Masya Allah... kekuatan keinginan, cita, dan asa yang Allah
ijabah. Allah izinkan harapan-harapan itu terwujud.
Keinginan yang belum bisa kita lihat adalah ketercapaian
cita-cita Abdullah bin Umar. Allah yang memiliki segala rahasia. Apakah Allah
mengampuni dosa-dosa Abdullah bin Umar seperti yang ia sampaikan di majelis
itu? Tapi Imam Adz Dzahabi rahimahullah menuliskan keyakinannya bahwa
Allah
akan mengampuni dosa-dosa Abdullah bin Umar sebagaimana yang ia inginkan.
Aamiin.
MasyaAllah, lagi-lagi sebuah pelajaran luar biasa yang
banyak orang saat ini lupa dan belum mengetahuinya. Semoga dari tulisan ini
banyak orang yang tahu dan terinspirasi.aamiin.
Harapan, cita-cita atau visi itu haruslah dari hati yang
paling dalam, gimana tahunya, ketika anda mengucapkan visi anda, anda akan
berkata ini visi yang gue banget.
Visi harus dilatih, kita mulai dengan menuliskannya, namun
juga banyak hal yang mungkin bisa membantu anda dalam menggali visi anda. Ada
tiga hal sederhana pertama ialah Action, sebuah visi hanya lah menjadi angan
yang sangat sulit dicapai apabila kita tidak merencanakan aksi apa yang akan
kita lakukan, kita perbuat, buat aksi yang kamu banget dan jelas juga tepat, rinci
lebih baik.
Selanjutnya adalah Passion, sebelumnya sudah disinggung
bahwa visi itu harus dari hati, makanya perlu di evaluasi, visi dan misi adalah
hal yang berkaitan makanya harus bisa yakin dan realistis dengan keadaan namun
semakin sulit visi dan misi bukannya lebih menantang? Cari visi misi yang
seusai passion yang kamu banget, karena dari passion kamu akan sadar untuk
melakukan dari yang terdekat dan termudah dimana ada progress dalam visi mu.
Dan yang terakhir adalah Collaboration , ajaklah orang lain
yang memilki visi yang sama untuk bekerjasama, berkolaborasi, bukankah sebuah
karung beras akan lebih ringan di angkat oleh banyak orang dibanding sendirian?
Seminimal mungkin ceritakan visimu ke orang lain, setidaknya akan ada orang
yang akan mensupportmu.
Dimulai dari Vision,kemudain Action, Passion dan
Collaboration, kita melejit dan bermanfaat bersama.
Lagi-lagi sebuah pelajaran berharga, pertemuan keempat
pemuda di Hijr Ismail, dimulai dari pemuda-pemuda yang tidak memiliki apa-apa
hingga menjadi apa yang diimpikan, semoga saya ini yang bervisi masuk surga
bareng-bareng dengan umat Rasulullah dengan visi dunia menjadi mentri ESDM
terbaik dari sebelumnya mampu merealisasikan impiannya. Semoga bermanfaat,
cheerfull.
0 komentar: