AKTIVIS BINGUNG EKSIS (3)
Gue Pernah Demo
Diawal sudah saya katakan, menjadi mahasiswa akan selalu salah dipandangan orang. Jadi jangan berfikir akan enak mengemban label ini.
Demo, banyak skeptis dengan hal ini. "Ngapain sih demo?" katanya.
"Orang yang demo itu yang IP nya kecil" Kata yang ngakunya akademisi, mudah-mudahan bukan baut-baut kapitalis di masa depan.
"Demo cuma buat macet dan nyusahin orang. " Katanya.
Ada hal yang lebih parah, lagi. Mereka yang dulunya Aktivis terdepan dimana pernah menyuarakan hak rakyat dan menentang salah satu kubu partai yang berkuasa, kini malah menjadi kader partai yang mereka tantang dulu. Dulu mereka di baris terdepan. Sebut saja senior 64 dan 98.
Katanya supaya bisa lebih mudah mengendalikan kebijakan yang ada dari dalam partai. Nyatanya Kardus Tak sekokoh kelihatannya.
Cuma satu nasihat dari saya sebagai junior abal-abal. Ketika apa yang kita suarakan kita yakini benar maka suarakanlah, ketika yang kita lakukan kita yakini benar maka lakukanlah dan ketika hal yang kuta fikirkan kita yakini benar maka fikirkanlah.
Yakinlah. Karena saya yakin ketika ada 1000 orang yang membela kebaikan saya salah satunya, jika hanya ada 100 orang yang membela kebaikan saya ada didalam nya, jika hanya 10 oang yang membela kebaikan maka saya yakini anda, saya ada didalam nya dan apabila hanya ada 1 yang membela kebaikan, saya pastikan itulah saya.
Demo hanya bagian panggung empati dan simpati terhadap bangsa dan negara, jika anda masih menanyakan apa manfaat demo? Saya yakinkan dengan jawaban saya.
Dulu saya pernah demo untuk membela kebaikan dan kebenaran yang saya yakini, menolak segala kesalahan dan kejahatan, maka demo adalah auto moral reminder bagi diri saya.
Jadi apabila dimasa depan saya hendak korupsi, berlaku zolim, dan berbuat salah maka tolong ingatkan saya, dulu gue pernah demo.
0 komentar: