Gembok Terakhir!



Semua orang ingin perubahan namun sedikit yang mau berubah. Inilah kondisi kita saat ini, menuntut perubahan namun enggan mengawalinya. Terjadinya disvaritik atau kesenjangan pada dunia ini disebabkan karena banyak faktor. Sekali lagi saya berani mengatakan negri ini memilki banyak kekayaan,mulai dari kekayaan budaya, alam, dan juga kekayaan masalah.

Seiring berjalannya waktu tiap-tiap dari kita akan menyadari bahwa collapse rate kita lebih tinggi di banding progress ratenya, atau jika diistilahkan dalam bentuk yang lebih satir bahwa jumlah laju peningkatan jumlah uang kertas didunia lebih banyak di banding laju peningkatan jumlah pangan di dunia, lantas mau digunakan apa uang kita, lantas kedepan kita makan uang kertas?

Mencoba berbahasa berat, bahwa salah satu solusi yang diupayakan pasti sebuah perubahan dari masing-masing golongan ke arah yang lebih baik, bekennya kita kenal dengan revolusi dan reformasi “kebaikan”.

“Setiap perubahan diinisiasi dari sekelompok kecil orang atau creative minority , dari sebuah gagasan yang diinisiasi oleh orang yang memilki wawasan intelektual,kesadaran politik dan basis dukungan sosial yang mumpuni.”

Semangat revolusi dan reformasi berangkat dari letupan emosi masyarakat atau lebih dalamnya akibat klausalitas material, ketimpangan, kesenjangan dan ketidak adilan yang tidak dapat dibendung lagi.
Dinamisnya zaman selalu menuntut sebuah keidealan dan realita malah melawannya dan membenturkannya dengan keras dengan kekuasaan, politik , dan tools materialistis lainnya.Oleh karenanya sebuah keinginan perubahan dalam hal ini kita sebut revolusi atau reformasi akan tetap ada, perubahan akan senantiasa menghimpun dua unsur kekuatan yaitu sekelompok kecil orang-orang yang menginginkan perubahan yang memilih kepentingan ideologis dan komitmen kuat dalam perjuangan dan bagian besar kaum marjinal yang masuk dalam pusaran dengan kepentingan pragmatis dan tidak teruji komitmen perjuangannya.

Sebuah perubahan ini hanyalah sebauh wacana bersumbu pendek jikalau tidak memilki seorang tokoh atau pemimpin, kepemimpinan dalam sebuah perubahan akan selalu berasal dari kalangan masyarakat atau memilki kualifikasi yang sesuai yaitu memilki wawasan luas dan fisik yang kuat.
Mencontoh kisah berharga dan sebaik-baik sumber pembelajaran yaitu Al-Qur’an, salah satu kisah terbaik yaitu kisah kepemimpinan profetik Nabi Daud  ‘Alaihi Salam. Menjadi contoh berhasilnya sebuah rencana perubahan yang fundamental, tidak akan berhasil sempurna sebuah rencana pergerakan tanpa didasari oleh tiga ketenangan jiwa yaitu ketenangan ideologis, psikologis dan syariat. Ketenangan syariat menjadi poin penting yang hanya dimiliki oleh umat islam. Mengapa menjadi penting, dikarenankan syariat lah yang menjamin sebuah keteraturan dan keterselesaian setiap masalah yang ada.

Pada kisahnya dengan jelas dapat disimpulkan bahwa pergerakan tidak bisa lepas dari keterlibatan unsur materi . Hal lainnya yang tidak kalah penting bahwa suatu revolusi yang menggerakkan seluas-luasnya unsur masyarakat ,tidak bisa menghindari diri dari munculnya segmen periferal ( Lapisan pinggir dari kekuatan perjuangan) yang bersikap dan berfikir serba pragmatis.

Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah bobot dan konsistensi kekuatan perjuangan sangat di pengaruhi oleh seberapa  besar segmen periferal ini. Namun sangat melompong jika tidak ada sesuatu yang menambatkan orang yang berjuang untuk mengerahkan segala pengorbanannya, maka haruslah adanya kekuatan inti yang tertata dan memilki pilar-pilar perjuangan,asasi dan operasi, yang salah satunya adalah pilar kekokohan iman.

Hal-hal diatas pada dasarnya akan menjadikan strategi revolusi berhasil namun sebuah nafas pergerakan haruslah memilki kualitas yang baik dan harus ada mendomplang itu semua yaitu aksioma dasarnya adalah apapun atas kehendak Allah. 

Paradigma inilah yang menjadi kekuatan dasar bagi umat Islam, karena dalam jika ini ditinggalkan maka yang muncul adalah sikap kalah dan pesimis, akhirnya paradigma inilah yang menjadi senjata utama bangkitnya Islam dari gempuran musuh-musuhnya, mereka yang memusuhi dan menyerang terlebih dulu.

Kunci dari kisah nabi Daud tidak lepas dari peran penting seorang pemuda, pemuda bukanlah identik dengan kegalauan, ketidak labilan dan hal negatif lainnya , namun pemuda adalah masa dimana aura positif memancar dengan sangat terang benderang, sebuah perubahan membutuhkan waktu yang lama, oleh karenanya negeri ini haruslah sabar dan tidak terburu-buru menuai hasil. Pelajaran penting dari kisah ini adalah bahwa pemimpin yang memegang manhaj Allah akan langsung mendapat pelajaran dari ALLAH, di beri petunjuk dan dibina meraih sebuah pencapaian gemilang.

Dari pelajaran diatas sangat disadari kita-kita ini hanyalah kurcaci-kurcaci, yang tidak memberikan dampak apa-apa, yang tidak seberapa. Dulu orang sudah menhasilkan ratusan karya dimasa mudanya, sudah menguasai berbagai jenis ilmu, dan menggoreskan namanya dalam lembar sejarah dunia.
Kemalasan,ketidak mauan, materialis, pragmatis dan setan-setan lainnya yang menggembok diri kita sendiri, bukan setan yang berbentuk jin, namun berbentuk manusia, gembok terbesar dan terakhir diri kita sendiri.

Selagi masih ada alasan untuk mengelak dari diri sendiri dan selagi waktu berjalan namun diri tidak hendak terbang maka selama itulah gembok-gembok yang menghalangi kita ini akan terus melekat.Mereka yang mau berkorban dan menahan kepedihanlah yang akan menjadi raksasa-raksasa peradaban, bersama Allah mereka membangun kebaikan, menjadi oposisi keapatisan.

Seharusnya diri kita malu atas gema takbir bung karno, malu dengan kata-kata merdekanya.

“Selama Banteng-banteng Indonesia Masih Mempunyai Darah Merah Yang Dapat Membuat Secarik Kain Putih Menjadi Merah dan Putih, Selama Itu Kita Tidak Akan Mau Menyerah Kepada Siapapun Juga.” – Bung Tomo.

Selagi kekayaan masalah masih menumpuk selama itu juga saya mengajak untuk sema-sama bergerak menjadi oposisi keapatisan, mengawal perubahan kebaikan, dan seminim mungkin tidak menjadi sebuah beban bagi kemajuan Indonesia.

Gembok terakhir masih senantiasa menghantui hingga selamanya dan selama itulah kita menjaga diri dan juga menebarkan kebaikan, semoga kawan-kawan selamat dalam kolam pertempuran ini, umur panjang perjuangan!.

0 komentar: