SANG ELANG QURAISY

*Review 2 Dari Puncak Andalusia*

Karya Dr.Tariq Suwaidan

Suatu hari, khalifah Ja'far Al-Manshur bertanya kepada para sahabatnya," Beri tahu aku, siapa itu elang Quraisy?",mereka seketika menjawab,"Ia adalah Amirul Mukminin, orang yang telah menundukkan kerajaannya, meredakan kerusuhan, dan membasmi musuh-musuh." ,"Kalian belum menjawab apapun." Kata Al-Manshur. Lalu sahabat menebak"Muawiyah", Al-Manshur menjawab "Bukan".Sekali lagi mereka menebak,"Jika demikian, ia pasti Abdul Malik ibn Marwan.", "Bukan juga." kata Al-Manshur. Merekapun bertanya "Lalu siapakah ia, wahai amirul mukminin.?" Al-Manshur menjawab,"Ia Abdurrahman Ibn Muawwiyah yang dengan siasatnya berhasil meloloskan diri dari lorong-lorong gelap dan tebasan pedang , melewati istana, dan menyebrangi lautan, masuk kenegri asing, menduduki kota demi kota,membentuk pasukan, mendirikan kembali kerajaan setelah sempat runtuh dengan tekad kuat dan organisasi yang bagus. Semua itu ia lakukan sendirian dengan kegigihan." Jika Muawiyah berkuasa melalui kedaraan Umar dan Utsman yang telah menyingkirkan kesulitan jalannya, jika Abdul Malik melalui baiat yang diberikan kepadanya, dan Amirul Mukminin(Al-Manshur) lewat desakan keluarga dan kesepakatan pendukungnya. Namun Abdurrahman Ibn Muawwiyah Al-Dakhil membangun kerajaan sendirian, didukung pemikiran dan tekadnya yang kuat.

Kisahnya diceritakan oleh sejarawan Andalusia terkemuka, Ibn Hayyan Al-Qurthubi. Kisah inspiratif dan penuh hikmah, jika iman dan tekad melekat kuat, maka tidak ada yang mampu menghadang dan mencegahnya.Jika hati seorang sudah terikat dengan Allah, maka Allah pasti memberinyapertolongan dan kemenangan.Seperti yang tertera pada firman Allah di surat Ali Imran :126. Al-Dakhil adalah seorang yang tidak istimewa dalam agama ataupun dakwahnya namun, ia istimewa dalam tekad dan kekuatan , terlebih bukan itu saja , karena keterikatannya dengan Islam dan iman orang itu menjadi istimewa. Karena kesalahan fatal umat waktu itu, memberi kekuasaan pada Al-Walid Ibn Yazid sang pembawa kebobrokan karena sifatnya yang mementingkan dirinya sendiri dan senang akan dunia acuh terhadapa kepentingan pemerintahan. Saat itulah munculnya kemunduran dan kehinaan lain dalam umat, pemilihan pemimpin yang asal, tidak dipatuhinya ulama dan masyarakat,eksklusifitas keluarga tanpa menilai pantas atau tidak, siap atau tidak dalam hal memimpin umat yang besar ini. Memunculkan penyakit-penyakit lain seperti pemberontakan, pemilihan pemimpin yang asal, korupsi, jauh akan ilmu, cinta dunia, dll. Setelah itu muncul pemberontakan dari bani abbasiyah yang melengserkan bani umayyah dan kekuasaan khalifah di duduki oleh Abu Al-Abbas Al-Saffah. Disinilah bani umayyah terus di buru bahkan di bunuh. Betapa jahiliyahnya saat itu, mereka lupa akan hakikat Islam, mereka kembali ke jaman jahiliyah, begitulah ketika umat sudah tidak lagi menanamkan iman dalam hari, dan malah menjual iman dengan dunia.

Sungguh nyata penyakit Wahn yang dikatakan oleh Rasulullah, celaka sungguh celaka. Al-Dakhil bagai elang yang terperangkap dalam sangkar penuh kepedihan dan kesengsaraan,beliau adalah seorang anak yang lahir di syam, daerah Damaskus. Ia seorang yang dididik di istana kerajaan dengan sangat baik,ia belajar berkuda dan seni perang. Ia juga belajar banyak tentang syair arabdan juga ia seorang penyair yang sangat peka dan halus perasaannya. Ketika Umayyah runtuh, Al-Dakkhil menjadi buronan yang paling dicari, ia lari menuju tepian desa terpencil sungai eufrat yang berada di pedalaman syam, saat itu ia duduk dalam kegelapan desa,diatas hamparan pasir ia duduk sambil melihat anaknya sulaiman bermain asik diluar, lalu kemudia tiba-tiba sulaiman berlari kearah Al-Dakhil dan mendekapnya erat ,meski ditenangkan Sulaiman tetap ketakutan, lalu Al-Dakhil pergi keluar mencari tahu kenapa Sulaiman ketakutan, dari kejauhan terihat panji-panji hitam (Panji bani Abbasiyah). Secepatnya Al-Dakhil bergegas pergi dengan meraup beberapa dinar Al-Dakhil lari bersama anak dan saudaranya. Karena tidak sempat pergi jauh maka Al-Dakhil bersembunyi disalah satu rumah desa terpencil, disanalah Al-Dakhil menyusun rencana pelarian, namun ketika dijalankan rencana Al-Dkahil dihianati oleh orang yang membantunya, saat lari menunggang kuda bersama saudaranya meninggal anak dan hartanya agar selamat, Al-Dakhil hanya berlali berdua bersama saudaranya demi mengorbankan diri, namun ketika pasukan sudah dekat Al-Dakhil dan saudaranya melompat kedalam sungai eufrat agar tidak tertangkap dari kejaran pasukan, Al-Dakhil adalah perenang yang ulung namun tidak dengan saudaranya, saudaranyapun kelelahan namun, Al-Dakhil terus menyemangatinya, para pasukan yang menunggu di tepi sungai berteriak dan menjanjikan keselamatan palsu, meski begitu saudara Al-Dakhil terbujuk dan dibunuh, Al-Dakhil tetap berenang dan selamat menuju maghribi. Dikisah tersebut betapa lihainya sang elang, kokoh tekadnya dalam berjuang demi kebebasan walau di hempas angin yang kencang, disinilah tekad kuat dan iman yang membuat Al-Dakhil lolos dari tangan keji yang mau menghapusnya.

Sesampainya di Maghribi Al-Dakhil bersembunyi didalam hutan hingga pergerakan perburuan akan dirinya mereda. Setelah reda akan perburuannya maka Al-Dakhil pergi kekota Maghribi disana ia memerinthakan agar anak dan hartanya dikirim ke dirinya. Namun, tidak selang beberapa lama penguasa Maghribi yang takut dilengserkan karena banyaknya bani umayyah di maghribi mulai berfikir kotor dan keji, dia memerintakan agar membunuh seluruh bani umayyah di maghribi, karena dirasa maghribi sudah tidak ideal maka Al-Dakhil memutuskan untuk pergi ke Andalusia, disinilah takdir memutuskan agar sang Elang mengepakkan sayapnya dan menunjukkan kharismanya denga merancang dan strategi pergerakan, Ya! disinilah Al-Dakhil mulai bergerak. Bersambung...

Hikmah Singkat: Pemimpin merupakan sosok yang sangat penting dalam kemaslahatan umat, oleh karenanya tidaklah sembarangan memilihnya, ketika orang-orang sudah mulai mementingkan keegoisan dan rela melepas iman mereka disanalah kehancuran mulai terlihat, sungguh pelajaran yang sangat penting bagi umat ini. Kegigihan dan kembalinya kita memegang keimanan adalah sebuah titik balik bagi umat ini untuk bangkit, ditilik dari umat sekarang masih banyak yang meragukan keimanan, berleha-leha dan lalai akan gigihnya perjuangan, itulah yang menyebabkan umat ini dipandang rendah hina, karena kita sendiri yang menyumbang kebobrokan umat. Pentingnya menimba ilmu belajar keahlian dan mengamalkan sunah nabi adalah hal penting yang manfaatnya sudah di buktikan oleh sejarah bahkan peneliti, semoga para pembaca dapat mengambil ibroh yang lebih banyak setelah membaca ini aamiin.

# Dr.Tariq Suwaidan 

# Review by Abdullah Aljabir