TERIMAKASIH NOVELIS



"Satu peluru hanya mampu menembus satu kepala, namun satu tulisan mampu menembus ribuan malah jutaan kepala. "-Sayyid Qutb.

Begitu menggariahkannya menulis dan begitu berharganya sebuah tulisan dalam memacu perkembangan zaman. Entah hal apa yang mampu lagi mengabadikan momen indah di zaman dahulu kala selain sebuah tulisan, hal apalagi yang mampu membawa nasihat berabad - abad silam ke hari ini, apalagi selain tulisan.

Menulislah maka dunia akan mengenal siapa dirimu. Beberapa tahun silam Indonesia mendapatkan prestasi luar biasa yaitu mendapat peringkat 66 dari 67 peringkat yang didata UNESCO perihal minat baca, alhasil hanya 1 dari 1000 orang Indonesia yang gemar membaca. Bukan hal yang mengherankan bangsa ini masih Stagnan dikatakan sebagai negara berkembang.

Terimakasih para penulis berbakat yang senantiasa mengisi zaman. Mungkin anak muda sekarang sangat sulit untuk membuka bukunya karena setiap hari di suguhkan buku pelajaran sekolah yang membosankan. Alih-alih membawa buku tebal untuk dibaca malah dijadikan bantal penyangga tidur kepala yang masih kosong.

Bukan sebuah kesalahan namun sebuah tugas utama bersama untuk kita berdayakan dan tingkatkan. Termakasih para penulis terkhusus para novelis anyar masa kini yang dengan unik dan apik menorehkan tinta hitamnya dengan lihai sehingga sekarang kaum muda mau lagi membuka bukunya, entah hanya ikut-ikutan Tren atau sekedar gaya-gayaan yang penting ada secercah harapan untuk meningkatkan minat baca. Istilahnya yang lebay pasti berlalu, yang biasa-biasa nantinya jadi luar biasa, yang bercanda jadi serius asal selalu ditekuni.

Mungkin para novelis inilah yang menjadi Trigger bahwa tulisannya mampu membuka pola pikir yang sudah lama mandeg, bahwa membaca itu bosan ,tak berguna juga bukan hal keren lagi bagi kalangan muda.

Sebut saja novelis terkenal seantero nusantara dengan nama pena Tere Liye dengan sejuta karyanya yang mampu menginspirasi kalangan muda, mungkin tanpa karyanya saya takkan pernah kenal karya penulis dahulu seperti natsir dan pramudya dengan tetralogi buruhnya.

Mungkin tanpa karyanya "Pulang" anak muda takan pernah memulai membaca buku-buku, entah itu buku pelajaran, buku motivasi, buku komik, buku kiri, buku kanan, buku tengah, buku arab, buku kuning, buku inggris dan banyak lagi.

"Pepatah mengatakan ilmu itu ibarat hewan buruan didalam karung dan tulisan adalah tali pengikatnya."

Bangkitlah kata-kata! Dari pembaca lahirlah penulis. Dengan bertambahnya minat baca Indonesia akan beriringan pertambahan penulis baru yang akan bermunculan. Angin segar yang lagi-lagi menerpa. Bermacam-macam jenis buku yang dibaca bermacam-macam pula tulisan yang tercipta.
Saya sendiri tidak dapat membayangkan betapa indahnya negeri bahkan dunia ini jika setiap insannya gemar membaca, disibukan membaca dan meluangkan membaca.

Saya sarankan kepada kawan-kawan yang belum memulai mebaca agar segera membaca dimulai dari buku apapun buku komik, buku sastra, ata buku novel namun juga seiring dengan itu jangan lupa mencoba untuk memperkaya jenis buku yang dibaca, buat itu sebagai Passion and enjoy it. Biar kite nggak ketinggalan jaman.

"Dont forget history before it forget you...."
 
Sebuah ketidak sopanan yang lagi-lagi masih kita budayakan, yaitu melupakan sejarah. Bermacam "warna" sumber sejarah yang ada, namun jangan jadikan itu sebuah alasan untuk membemci sejarah bacalah dan engkau akan tahu seisi dunia. Menurut saya semakin banyak orang membaca sejarah makan semakin bijak orang tersebut. Karena banyak sekali pelajaran yang dapat diambil dari sejarah.
Baca dan tulislah maka engkau akan menyapa penerusmu di beberapa abad mendatang. Tulisan dan wawasan hasil bacaan mu lah yang akan mempertemukanmu dengan generasi selanjutnya. Baca dan tulis adalah investasi jangka panjang yang saat ini bangsa kita lupakan, dari penulis mengajak untuk menjadikan kembali baca dan tulis menjadi sebuah kebiasaan dan hobi yang erat dalam setiap insan bangsa ini.

Semoga kedepan cita-cita kita mencerdaskan bangsa tercapai bukan aku,kamu atau mereka tapi kita yang bekerjasama dan berkolaborasi mewujudkannya mungkin dari tulisan ini saya tidak setenar Tere Liye namun suatu saat tulisan saya percaya mampu menjadikan saya terkenal lebih dari nya bahkan setara dengan penulis sejarah arnold toynbee.

0 komentar: