Sembunyi Sepi


"Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan, Sayang kau tak duduk di sampingku kawan, banyak cerita yang mestinya kau saksikan, di tanah kering bebatuan "

Aku Sembunyi dari kesalahan
Mengendap-endap dalam kegelapan
Allah baik, aibku di sembunyikan
Namun sampai kapan?

Kau bilang kau sudah tobat
Namun kesalahan masih saja sempat
Menerkam secara bulat
Tobatmu yang nyatanya singkat

Hai, akulah seorang hamba
Diriku ini artinya apa?
Hidup saja sudah nestapa
Malah ditambah kesalahan menyiksa

Duhai engkau para sahabat
Hadirmu dibuat seolah Rahmat
Bukannya salahku yang sempat
Namun engkau sahabat yang lupa buatku ingat

Aku disini berjalan disendu gelap, dihalau rindu yang pekat. Sahabat engkau lupa sebuah kalimat, bahwa engkaulah si penjulur selamat.

Kawanku, diatas adalah sedikit gambaran kegalauan luar biasa yang mungkin dialami banyak orang, mereka yang makhluk sosial pasti pernah merasa sepi dan sendiri, salah ini, dihujat itu, malas sana, malas sini.

Belajar kembali dari sang Uswatun Hasanah, beliau di bersamai sahabat-sahabatnya hingga di kejar musuhnya dan bersembunyi didalam gua, selalu ada sahabat nya yang setia menemani.

Berkali-kali membersamai untuk saling mengingatkan, kitalah sahabat yang baik itu, kehadirannya selalu ditunggu, nasihat dan masukannya membangun.
Bukankah kita yakin bahwa kita hidup untuk menghidupi? Apakah hidupmu sebuah kesalahan? Tentu tidak.

Semoga menginspirasi.

0 komentar: