Ilmu Pas
Dulu ketika saya sekilah di SD dan SMP saya seringkali ditanya oleh guru yang sedang mengajar, "Disini siapa yang bisa jawab, enak jadi orang kaya apa orang pas-pasan?", dengan polos saya dan kawan-kawan sekelas menjawab "Orang Kaya pak..". Sambil tertawa cerdik guru saya langsung membuat semua muridnya antusias dengan jawabannya. "Salah, yang enak jadi orang pas-pasan,tahu kenapa?". Semua bingung heran, "Jadi orang pas-pasan itu enak, kalau mau makan pas ada yang mau nraktir, kalau butuh uang pas lagi ada yang mau gajian, kalau mau liburan pas lagi ada yang ngajak jalan-jalan, semuanya serba pas, hehehe."
Tentu sebuah angan-angan yang imaginer jika hanya dinalar logika secara "gamblang", namun hal ini bisa terjadi di kehidupan nyata ternyata walaupun tidak selalu, inilah yang namanya nikmat. Modalnya yakin, usaha dan sabar.
Tapi ada hal lain yang lebih mudah diamalkan, yaitu syukur. Ketika kita diberi cobaan lapar karena akhir bulan, amalkanlah syukur, bersyukur karena masih ada yang tidak makan selama berbulan-bulan, ketika kita mendapat cobaan sakit, maka terapkanlah lagi syukur, karena Allah masih memberi kita kesempatan untuk hidup. Syukur dulu, syukur lagi, syukur terus.
Islam mengajarkan pengikutnya bahwa didunia ini tidak ada yang namanya miskin, yang ada kecukupan. Tidak percaya? Berarti anda kurang yakin. Modalnya usaha, doa, yakin dan sabar tambah lagi bersyukur.
Tentu jika kita hanya mengambil hikmah dari satu sisi, makanya Allah menyuruh kita agar berkeliling di bumiNya, agar sudut pandang kita tidak sempit, agar kita lebih bijak mengambil hikmah.
Di akhir tulisan selalu ada harapan agar pembaca terisnpirasi dan dirahmati selalu oleh Allah.
0 komentar: