"Suatu negeri akan hancur meskipun dia
makmur.", Mereka berkata " Bagaimana suatu negeri hancur sedangkan
dia makmur?." Ia menjawab, " Jika orang-orang yang penghianat menjadi
petinggi dan harta dikuasai oleh orang-orang yang fasik." -Umar ibn
Khattab
Tugas terbesar kita setelah
merdeka adalah menghantarkan Indonesia menjadi negeri yang lebih baik dan
bermartabat, maju bukan hanya negaranya namun
juga orang-orangnya itulah kebaikan, bukan hanya kemajuan ilmu
pengetahuannya namun juga moralnya, itulah kemuliaan. Dalam prosesnya banyak
sekali batu-batu terjal yang menghambat tercapainya cita-cita tersebut, salah
satunya korupsi. Banyak yang sudah mendefinisikan arti korupsi namun Korupsi
umumnya didefinisikan sebagai "penyalahgunaan kekuasaan yang dipercayakan
untuk keuntungan pribadi". Bagi saya definisi korupsi adalah bentuk
lemahnya iman terimplementasi dalam kehidupan. Indonesia sendiri mencatat nilai
kerugian negara akibat tindak pidana korupsi di Indonesia selama 2001-2015
mencapai Rp203,9 triliun. Hasil kajian Laboratorium Ilmu Ekonomi Universitas
Gadjah Mada (UGM), juga menghitung hukuman berupa denda dan sita aset hanya
terkumpul Rp21,26 triliun, hal ini membuktikan betapa mirisnya Indonesia dimana
uang dengan jumlah yang sama bisa digunakan untuk membangun infrastruktur,
membiayai akses pendidikan nusantara, menutupi kebutuhan energi Indonesia
selama setahun, hilang begitu saja dan dinikamati oleh orang-orang tidak
bertanggung jawab. Tentu data-data tersebut bisa jadi akan bertambah jika kita
amati secara seksama. Kerugian tersebut juga berimbas kepada banyak hal, banyak
efe negatif yang terjadi salah satunya yang membuat saya prihatin adalah
timbulnya bentuk-bentuk kejahatan baru akibat korupsi, bayangkan korupsi
menyebabkan kemiskinan, ketidak berdayaaan, kesulitan akses umum, dll. Dari
kemiskinan orang terpaksa berbuat kriminal demi menyambung hidup, orang
terpaksa menyuap demi dimudahkannya akses umum, orang rela menjadi lebih rendah
daripada binatang akibat korupsi. Akal dan moril mampu hilang dari manusia
akibat ketidakberdayaan dan itu semua salah satunya diakibatkan oleh korupsi.

Index
Persepsi Korupsi Menjadi Masalah yang Serius di berbagai negara
Bersyukur dari seluruh dunia
Indonesia termasuk negara yang sadar bahwa Korupsi adalah masalah serius yang
harus diberantas. Hal ini membuat Indonesia terus berbenah untuk mengatasi
permasalahan ini terbukti bahwa Indeks Korupsi Indonesia membaik tiap tahunnya.
Indeks
Negara Terkorup di dunia
Korupsi adalah
sebuah budaya, karena tidak semua orang menganggap beberapa tindakan korupsi
bukan hal yang salah dan bukan menjadi masalah yang serius, misalnya pejabat
yang korupsi di suatu negara yang masyarakat sudah makmur maka korupsi tidak
akan terlalu dipermasalahkan karena tidak terlalu berimbas terhadap kehidupan
masyarakatnya atau jika suatu negara yang dari pejabat publik hingga
masyarakatnya sudah terbiasa melakukan tindakan korupsi maka persepsi korupsi
adalah hal yang salah tidaklah dibenarkan disana. Oleh karenanya perlunya
kesadaran dan pemahaman akan korupsi yang memadai, peran keluarga dan
lingkungan sekitar menjadi hal penting untuk mencegah korupsi.
“Corruption is sometimes hard to
tackle precisely because it is common, so people perceive it to be a natural
economic transaction: it is easier to act corruptly if there are many other
individuals who think it is fine to be corrupt. This is the rationale behind
‘big-push’ policies that aim to shift norms and perceptions.”- Anonym
Peluang korupsi terjadi dan
dilihat dari jumlah kerugiannya, bahwa penyelenggara negara atau pejabat
memiliki peluang terbesar dalam melakukan tindak pidana korupsi. Dari data yang
terhimpun bahwa dunia menyatakan bahwa Partai Politik adalah institusi terkorup
didunia dan tebak Indonesia menjadi negara yang partai politiknya terkorup
didunia. Bayangkan institusi yang seharusnya menjadi instrumen untuk
memfasilitasi perkembangan negara, wadah yang melahirkan pemimpin dan pejabat
publik, tempat yang seharusnya menjadi jembatan untuk menghantarkan Indonesia
menuju lebih baik dan bermatabat nyatanya tidak menunjukkan hal yang demikian,
betapa mirisnya. Lembaga dan pejabat pemerintahan lainnyapun tidak luput dari
ancaman untuk melakukan tindakan korupsi. Misalnya saat MUSRENBANG jika tidak
tepat guna atau mengadakan hal-hal yang tidak perlu merupakan bentuk korupsi
yang sulit untuk dipidanakan, namun hal ini tidak
akan terjadi jika pemangku jabatan memiliki integritas yang tinggi.

Persentase Institusi Terkorup Dunia
Persebaran
Negara dengan Parpol Terkorup di dunia
Jika sistem sebuah negara tidak
terbentuk dan berjalan dengan efektif maka akan berimplikasi kepada hal-hal
yang tidak diinginkan, korupsi contohnya. Misal, proses administrasi yang
sulit, pajak yang terlalu mahal, budaya-budaya sehari-hari yang mendukung
terbentuknya sikap korupsi dll, menjadi pemicu terjadinya budaya korupsi dan
akibatnya tindakan korupsi kecil atau nano korupsi tanpa kita sadari kita
lakukan. Memang dampaknya tidak terlalu besar namun bukankah yang besar diawali
dari yang kecil dan sedikit? Melanggar aturan, menyuap, dll adalah contoh
kecilnya. Tercatat tahun 2013 36% orang Indonesia melakukan suap dan nyatanya
kegiatan suap menyuap sebagian besar malah dilakukan oleh masyarakat ekonomi
mikro, ini merupakan jumlah besar dan tugas bersama, lagi-lagi kesadaran
masyarakat menjadi penentu hilangnya korupsi di Indonesia.
Indeks Persentasi Pembayaran Suap di Dunia
LANGKAH KONKRIT KITA
Lagi-lagi
tulisan ini menjadi kumpulan-kumpulan tulisan saya yang menjadi otokritik dan
bentuk nyata instrumen pengingat bagi saya pribadi. Sekelumit masalah yang
terjadi, salah satunya korupsi menjadi tugas bersama yang harus diselesaikan. Tentu
masalah yang ada tidak akan selesai jika hanya difikirkan, sebagai generasi
kekinian sudah seharusnya kita lebih banyak turun tangan dan membantu perbaikan
di negeri sendiri, konsepnya jika tidak bisa membantu janganlah mempersulit.
Korupsi hari ini adalah bentuk lemahnya iman, kasus-kasus korupsi yang terjadi
menjadi bukti bahwa penyelenggaraan negara selain dengan ilmu juga harus dengan
moril. Pendidikan menjadi salah satu instrumen vital untuk membentuk iman dan
moril, mereka yang takut akan tuhannya tidak akan mau melakukan korupsi, mereka
yang peduli akan dampak korupsi maka tidak akan korupsi, mereka yang tahu apa
korupsi akan terhindar dari korupsi. Menghilangnya korupsi adalah bentuk utuh
bahwa kita mampu mengendalikan diri sendiri, walaupun terbuka kesempatan
seluas-luasnya melakukan tindakan korupsi dan walaupun terjebak karena
keterdesakan sebesar dan seberat apapun untuk melakukan korupsi maka diri akan
secara mudah menolak untuk melakukan tindakan korupsi. Karenanya pencerdasan
akan pemaham korupsi itu penting, pendidikan agama dan moril itu penting, tidak
melanggar aturan dan norma juga penting, mendukung lembaga yang menumpas
korupsi itu penting, memilih pejabat dan pemimpin yang jujur itu penting,
memiliki sistem yang mudah dan memudahkan itu penting, transparansi itu penting
,semua hal itu penting dalam terwujudnya hari bebas korupsi,Oleh karena itu
seharusnya dakwah kita,pidato kita, tulisan kita, dan tindakan kita hari ini
untuk menyegah diri kita dan orang lain berbuat korupsi.
“Korupsi hadir
karena kesempatan dan keterdesakan, hanya iman yang akan membentengi kita dari
tindakan korupsi. Pendidikan menjadi salah satu jalan agar kia tidak menjadi
generasi yang korup”
Jadilah generasi antikorupsi dan
menolak korupsi, SELAMAT HARI ANTI KORUPSI DUNIA.
REFERENSI