Bertukar Cawan
Alhamdulillah sudah terselenggara sebuah silaturahmi dan diskusi bersama kawan-kawan senasib, mahasiswa.
Menarik dan apik, menjadi sebuah kebanggaan menyelenggarakan hal yang
saya sendiri berharap ada sebuah impact besar disana, sebuah outcome
yang baik.
Mencari sudut pandang
baru, bersama kawan-kawan yang berjuang bersama mencari sebuah solusi
dalam taraf mahasiswa tentunya dan juga belajar bersama.
Bertukar Cawan, kawan-kawan pasti terbiasa mendengar kata-kata ini.
Bertukar nya cawan melambangkan persahabatan sebuah ikatan, kekerabatan dan kesepakatan.
Tidak melulu membenarkan diri sendiri, cukup sudah kita menyampingkan adab dan mengedepankan emosi, grusak grusuk tanpa landasan.
Sekarang saatnya membangun kerjasama dan buah kolaborasi.
Wacana adalah sebuah ikrar atau janji yang terlanjur terucap, minimal sudah tergores erat dalam batin seseorang.
Menyampingkan perbedaan dan mencari persamaan, jalan boleh berbeda namun tujuan tetap untuk kebaikan bersama, doa pun terus mengalir agar limpah rahmat dan berkah senantiasa menyelimuti diri kita, kawan kita dan orang lain sehingga tiap-tiap insan mampu secara istiqomah menjadi sebaik-baik pribadi.
Analoginya seperti ini, kura-kura dan kelinci yang berbeda jenis dan kelebihan akan selalu bermusuhan, mengandalkan kelebihan pribadi untuk bersaing menjatuhkan, ketika mereka melakukan sebuah perjalanan maka kelinci akan sampai terlebih dahulu jika jalur yang diambil adalah jalur darat dan kura-kura akan lebih leluasa jika jalur yang diambil adalah perairan. Namun sejatinya perjalanan akan selalu berliku dan bermacam-macam cobaanya, tidak lurus-lurus saja. Kelinci tidak akan sampai jika bertemu jalur perairan dan kura-kura akan lebih lama sampai jika hanya terdapat jalur darat. Namun jika mereka berkolaborasi maka kura-kura akan sampai lebih cepat dan kelinci mampu menyelesaikan perjalanannya, bahkan perjalanan yang ditempuh mampu lebih jauh.
Inilah hikmah dari sebuah kolaborasi, menyampingkan keegoisan,lebih mementingkan persamaan dan pertemanan dimana itu ke semuanya adalah adab.
Bertukarlah cawan, karena rasa kopi teman bisa lebih nikmat dari kopi sendiri.
Bertukar Cawan, kawan-kawan pasti terbiasa mendengar kata-kata ini.
Bertukar nya cawan melambangkan persahabatan sebuah ikatan, kekerabatan dan kesepakatan.
Tidak melulu membenarkan diri sendiri, cukup sudah kita menyampingkan adab dan mengedepankan emosi, grusak grusuk tanpa landasan.
Sekarang saatnya membangun kerjasama dan buah kolaborasi.
Wacana adalah sebuah ikrar atau janji yang terlanjur terucap, minimal sudah tergores erat dalam batin seseorang.
Menyampingkan perbedaan dan mencari persamaan, jalan boleh berbeda namun tujuan tetap untuk kebaikan bersama, doa pun terus mengalir agar limpah rahmat dan berkah senantiasa menyelimuti diri kita, kawan kita dan orang lain sehingga tiap-tiap insan mampu secara istiqomah menjadi sebaik-baik pribadi.
Analoginya seperti ini, kura-kura dan kelinci yang berbeda jenis dan kelebihan akan selalu bermusuhan, mengandalkan kelebihan pribadi untuk bersaing menjatuhkan, ketika mereka melakukan sebuah perjalanan maka kelinci akan sampai terlebih dahulu jika jalur yang diambil adalah jalur darat dan kura-kura akan lebih leluasa jika jalur yang diambil adalah perairan. Namun sejatinya perjalanan akan selalu berliku dan bermacam-macam cobaanya, tidak lurus-lurus saja. Kelinci tidak akan sampai jika bertemu jalur perairan dan kura-kura akan lebih lama sampai jika hanya terdapat jalur darat. Namun jika mereka berkolaborasi maka kura-kura akan sampai lebih cepat dan kelinci mampu menyelesaikan perjalanannya, bahkan perjalanan yang ditempuh mampu lebih jauh.
Inilah hikmah dari sebuah kolaborasi, menyampingkan keegoisan,lebih mementingkan persamaan dan pertemanan dimana itu ke semuanya adalah adab.
Bertukarlah cawan, karena rasa kopi teman bisa lebih nikmat dari kopi sendiri.
0 komentar: